Hal ini tidak memerlukan penyelam scuba, melainkan cuaca yang sangat panas dan kering untuk mengungkap apa yang dianggap sebagai bangkai kapal kolonial Victoria di sungai Pahang di Malaysia minggu ini.
Kapal tersebut, yang ditemukan saat permukaan air surut, diduga milik kapal uap kargo Inggris Amherst, yang tenggelam pada November 1901.
Departemen Warisan Nasional Zona Timur Malaysia kini sedang melakukan survei terhadap lokasi bangkai kapal tersebut dalam upaya untuk mendapatkan identifikasi positif. 257 ton Amherst sedang berlayar dari pelabuhan asalnya di Singapura ke Kelantan dengan muatan umum ketika diyakini kapal tersebut menabrak gundukan pasir di sungai dan tenggelam.
Penduduk desa di sekitar Kampung Tanjung telah memperhatikan sisa-sisa tersebut muncul karena cuaca panas yang terus-menerus menurunkan permukaan air sungai. Kisah tenggelamnya kapal tersebut telah diwariskan di desa tersebut selama 115 tahun terakhir, dan nasib kapal tersebut dilaporkan disebabkan oleh kesombongan kaptennya setelah kapal tersebut mengganggu “roh sungai”.
Namun, Lloyds Register mencatat kemungkinan bahwa Amherst kemudian diapungkan kembali, seiring dengan penggantian nama kapal yang berbasis di Singapura dengan nama tersebut Seikai Maru di 1930.
07-Mei-16