Seorang operator penyelaman yang awalnya bertanggung jawab atas empat klien dan seorang pemandu yang hilang selama hampir lima jam di Samudera Hindia pada bulan Juni telah dipulihkan lisensinya oleh Mauritius Scuba Diving Association (MSDA).
DiveSail Travel juga telah memilih untuk mulai menggunakan ENOS (Electronic Rescue and Location System) pada kapal selamnya, meskipun pembuat sistem asal Jerman, Seareq, mengatakan bahwa ini bukan syarat untuk memulihkan lisensi.
Tiga penyelam berkebangsaan Inggris dan seorang penyelam Jerman hanyut bersama pemandu selam Prancis Christophe Nadaud setelah kehilangan kontak dengan perahu mereka dalam kondisi badai di lepas pantai utara Mauritius (penyelam, 6 September).
Operator memberi tahu Penjaga Pantai dan operasi pencarian yang melibatkan 22 kapal, dua helikopter dan sebuah pesawat diluncurkan. Akhirnya para penyelam terlihat dari perahu nelayan pribadi dan diselamatkan dengan helikopter.
MSDA, yang mengatur penyelaman di pulau itu, awalnya menyatakan DiveSail Travel lalai bersama dengan nakhoda kapal Jean Bernard Brasse dan Nadaud, dan menangguhkan izin operator tanpa batas waktu.
Keputusan tersebut kini telah dibatalkan, asosiasi tersebut menyalahkan Brasse karena lalai dan Nadaud atas keputusannya untuk berenang menjauh dari perlindungan sebuah pulau menuju arus yang lebih kuat, dan gagal menggunakan SMB-nya, yang menurut laporan telah ia pinjamkan ke sebuah pulau. klien.
DiveSail Travel adalah operator Mauritius pertama yang memilih menggunakan ENOS. Pemilik perusahaan Stephane de Senneville terlihat mendiskusikan insiden tersebut dan sistem penyelamatan di sini
Divernet – Yang Terbesar On line Sumber Daya untuk Penyelam Scuba
06-Desember-16