Tiga per lima bangkai kapal perang HMAS Perth pada Perang Dunia Kedua telah dibongkar untuk dijadikan besi tua, menurut laporan tim arkeolog kelautan Indonesia dan Australia.
Penyelam dari Museum Maritim Nasional Australia (ANMM) dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Indonesia (ARKENAS) mengunjungi lokasi bangkai kapal pada pertengahan bulan Mei untuk pertama kalinya sejak tahun 2015, menindaklanjuti pemindaian sonar multi-beam pada bulan November lalu, dan telah sekarang melaporkan temuan mereka.
Perth, sebuah kapal penjelajah ringan kelas Leander sepanjang 171m, ditorpedo dan ditenggelamkan dengan korban 357 nyawa setelah pertempuran melawan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Aksi tersebut terjadi pada malam tanggal 28 Februari 1942, di Teluk Banten di barat laut Jawa.
Setelah juga menyaksikan aksi di teater Eropa selama perang, kapal tersebut dianggap sebagai harta nasional di Australia.
“Laporan sementara menunjukkan hanya sekitar 40% dari kapal yang tersisa,” lapor Direktur ANMN Kevin Sumption, yang mengatakan bahwa tim peneliti menemukan bukti penyelamatan skala besar, termasuk pemindahan material baru-baru ini. Peralatan penyelamatan terlihat di sekitar lokasi.
Penyelamatan terbatas diketahui telah terjadi Perth sejak akhir tahun 1970-an, dan pada tahun 2013 para penyelam olah raga melaporkan kerusakan pada situs tersebut oleh penyelamat yang tidak dikenal.
Proyek penelitian saat ini bertujuan untuk mendapatkan perlindungan formal terhadap situs tersebut dan mengembangkan pengetahuan untuk pengelolaan warisan budaya bawah air di Indonesia.
Divernet – Yang Terbesar On line Sumber Daya untuk Penyelam Scuba
10-Jun-17