Kapal penjelajah berat Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS Exeter adalah salah satu dari setidaknya empat bangkai kapal perang Sekutu WW2 yang hilang dari tempat peristirahatannya di Indonesia.
Kapal-kapal tersebut menjadi korban serangan Jepang selama Pertempuran Laut Jawa yang sengit pada tahun 1942, dan tenggelam dengan banyak korban jiwa.
Exeter ada di antara mereka, dan kapal terbesar dengan muatan 10,500 ton. Dia ditorpedo pada tanggal 28 Februari dan tenggelam di kedalaman 60m selatan Kalimantan. Bangkai kapal itu ditemukan dan diidentifikasi oleh penyelam sembilan tahun lalu.
Dua kapal lainnya adalah kapal Belanda, termasuk HNLMS berbobot 6650 ton De Ruyter dan Jawa, dan yang lainnya adalah kapal selam USS Bertengger. Kapal Belanda ketiga, HNLMS Kortenaer, dilaporkan masih ada tetapi sebagian besar telah dihapus.
Kapal-kapal tersebut dilaporkan sebagian besar masih utuh ketika pertama kali ditemukan oleh penyelam olahraga pada tahun 2002, namun hilangnya kapal-kapal tersebut kini terungkap melalui survei yang dilakukan menjelang peringatan 75 tahun pertempuran tersebut pada tahun depan.
Karena tidak ada yang tersisa selain lekukan di dasar laut, kesimpulan yang tak terelakkan adalah bahwa kapal-kapal tersebut telah diselamatkan secara ilegal untuk dijadikan besi tua. Kapal penyelamat sering kali menyamar sebagai kapal penangkap ikan untuk menyamarkan aktivitas mereka karena mereka menggunakan bahan peledak untuk meledakkan bangkai kapal dan membuang sisa-sisanya. Namun, sangat tidak biasa jika setiap jejak kapal besar tersebut dihilangkan, karena operasinya akan memakan waktu lama.
Pemerintah Belanda telah melakukan penyelidikan terhadap nasib bangkai kapal tersebut, yang digolongkan sebagai kuburan perang. Bangkai kapal tersebut dimaksudkan untuk dilindungi berdasarkan Konvensi UNESCO tentang Perlindungan Warisan Budaya Bawah Air tahun 2001.
Indonesia menolak bertanggung jawab atas kehancuran tersebut, dengan menyatakan bahwa angkatan lautnya tidak dapat memantau seluruh perairannya setiap saat. “Kalau mereka bertanya kenapa kapalnya hilang, saya akan tanya balik, kenapa mereka tidak menjaga kapalnya?” juru bicara angkatan laut Gig Jonias Mozes Sipasulta mengatakan kepada Agence France-Presse.
Divernet – Yang Terbesar On line Sumber Daya untuk Penyelam Scuba
22-Nov-16