BERITA SELAM
Bayi hiu menghadapi masa depan yang tidak pasti
Penetasan hiu tanda pangkat. (Gambar: E Moothart)
Bayi hiu dilahirkan dengan ukuran lebih kecil, kelelahan, kurang gizi, dan berada di lingkungan yang sulit bertahan hidup, karena perubahan iklim menyebabkan lautan di dunia memanas.
Itulah kesimpulan penelitian baru yang dipimpin oleh Carolyn Wheeler dari ARC Centre of Excellence for Coral Reef Studies di James Cook University (Coral CoE di JCU) di Australia dan University of Massachusetts di AS.
Wheeler dan timnya mempelajari hiu epaulette, spesies bertelur yang hanya ditemukan di Great Barrier Reef. Mereka diperiksa baik sebagai embrio maupun tukik untuk mengetahui pengaruh suhu yang lebih tinggi terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan kinerja fisiologis mereka
“Kami menguji embrio hiu di perairan dengan suhu hingga 31°C,” kata Wheeler. “Semakin panas kondisinya, semakin cepat segala sesuatunya terjadi, yang dapat menjadi masalah bagi hiu. Embrio tumbuh lebih cepat dan menggunakan kantung kuning telurnya lebih cepat, yang merupakan satu-satunya sumber makanan saat mereka berkembang di dalam wadah telur. Hal ini menyebabkan mereka menetas lebih awal dari biasanya.”
Artinya, tukik berukuran lebih kecil dan perlu langsung makan, namun secara signifikan kekurangan energi untuk melakukannya.
Hiu tidak merawat telurnya setelah bertelur, sehingga mereka harus mampu bertahan hidup tanpa perlindungan hingga empat bulan, namun temuan ini dikatakan juga berlaku untuk kelangsungan hidup seperti halnya hiu yang bertelur.
“Hiu tanda pangkat dikenal karena ketahanannya terhadap perubahan, bahkan terhadap pengasaman laut,” kata rekan penulis studi tersebut, Prof Jodie Rummer, yang juga dari Coral CoE. “Jadi, jika spesies ini tidak dapat mengatasi pemanasan air, bagaimana dengan spesies lain yang kurang toleran terhadapnya?”
19 Januari 2021
Hiu dan pari tumbuh lambat dan jarang berkembang biak dibandingkan ikan lainnya. “Studi ini menghadirkan masa depan yang mengkhawatirkan mengingat hiu sudah terancam,” kata Wheeler. “Hiu adalah predator penting yang menjaga ekosistem laut tetap sehat.
“Tanpa predator, seluruh ekosistem bisa runtuh, itulah sebabnya kita perlu terus mempelajari dan melindungi makhluk-makhluk ini.”