Dua ahli biologi kelautan Amerika yang sedang menyelam di bangkai kapal di timur laut Meksiko telah terbunuh oleh kapal selam yang gagal mengamati sinyal keberadaan mereka di permukaan.
Insiden fatal itu terjadi di lepas pantai Pulau Mujeres di Karibia pada hari Jumat, 4 Maret. Para korban, laki-laki berusia 60 dan 65 tahun, dilaporkan merupakan penyelam scuba berpengalaman, menyelam sebagai bagian dari kelompok beranggotakan empat orang dengan seorang divemaster.
Mereka telah menjelajahi kedalaman 25m C-55, bekas kapal penyapu ranjau AS era WW2 tenggelam sebagai terumbu buatan enam mil barat daya pulau itu pada tahun 2000. Para saksi mata mengatakan bahwa para penyelam telah mengirimkan sebuah SMB sebelum melakukan pendakian.
Orang-orang itu kembali ke kapal selam yang dioperasikan oleh Squalo Adventures dari Pulau Mujeres. Kapal tersebut merupakan satu-satunya kapal yang ada di lokasi tersebut, namun menurut penyelam yang masih hidup, ada kapal selam yang lebih besar bernama Pak Tom, dioperasikan oleh Scuba Cancun dari daratan, lalu tiba.
Mereka mengatakan bahwa kapten kapal mengabaikan SMB dan meneriakkan peringatan dari dive master, lalu bergerak menempatkan kapal di atas lokasi bangkai kapal untuk menurunkan penyelamnya sendiri.
Dalam prosesnya, baling-baling besarnya dikatakan telah mengenai kepala kedua penyelam. Orang-orang tersebut berhasil diselamatkan dari air dan dibawa untuk mendapatkan perawatan medis darurat, namun keduanya dikatakan telah meninggal sebelum mereka dapat dirawat.
'Kamu harus mengantri'
Pak Tom kemudian ditahan oleh polisi di Pulau Mujeres dan kapten kapal yang tidak disebutkan namanya ditahan. FGE, kantor jaksa agung negara bagian Quintana Roo, sedang menyelidiki insiden fatal tersebut.
Orang-orang Amerika tersebut adalah bagian dari kelompok pengunjung reguler yang lebih besar ke Pulau Mujeres, kata Andres Fernandez, yang menjalankan Squalo Adventures selama 16 tahun terakhir.
Setelah penyelam yang selamat menjelaskan kepadanya apa yang terjadi, dia mengatakan kepada pers Pak Tom: “Mereka tidak mengikuti aturan – mereka hanya ingin menurunkan penyelamnya… Saat menyelam, Anda harus mengantri. Semua orang tahu."
Scuba Cancun adalah operasi penyelaman tertua di Cancun, pusat PADI 5* yang dikelola keluarga dan telah berbasis di sana selama 42 tahun. Pendirinya, Kapten Luis Hurtado, mengaku sebagai instruktur scuba pertama di kota tersebut. Pusat ini memiliki sejumlah perahu harian, yang panjangnya berkisar antara 11-16m.