BERITA SELAM
'Sapi secepat serigala'
Mengetahui bahwa hiu penjemur bisa menerobos mungkin mengejutkan banyak penyelam, namun yang lebih tak terduga adalah kecepatan yang bisa dicapai hiu raksasa ini untuk menjernihkan air.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa hiu terbesar kedua di dunia tidak hanya mampu melompat jauh dari permukaan laut dengan jarak yang sama besarnya dengan sepupunya hiu putih besar, namun juga dapat melakukannya dengan sedikit lebih cepat.
“Ini seperti mengetahui bahwa sapi sama cepatnya dengan serigala (saat Anda tidak melihat),” kata Dr Jonathan Houghton, Dosen Senior Biologi Kelautan di Queen's University Belfast.
22 September 2018
Dia adalah bagian dari tim kolaboratif ahli biologi kelautan yang telah menganalisis ratusan video dari kedua spesies tersebut untuk memperkirakan kecepatan berenang vertikal mereka pada saat mereka meninggalkan air.
cetorhinus maximus, yang biasanya dianggap sebagai pemakan plankton yang lesu, tercatat meninggalkan air dengan kecepatan 11mph – 0.3mph lebih cepat daripada hiu putih tercepat yang pernah tercatat.
Video yang diambil dari perahu dan darat mendukung temuan alat perekam data yang dipasang pada hiu penjemur sepanjang 8 m di lepas pantai Malin Head, Irlandia. Perangkat mengukur kecepatan dan pergerakannya, dan juga dapat menyimpannya video rekaman.
Pada satu titik, hanya dalam waktu 9 detik dan dengan 10 ketukan ekornya, hiu penjemur melaju dari kedalaman 28 m hingga meninggalkan air dengan suhu hampir 90 derajat, membersihkan permukaan hingga ketinggian puncak 1.2 m dalam satu detik.
Untuk mencapai pelanggaran ini, hiu penjemur telah meningkatkan frekuensi hentakan ekornya sebanyak enam kali lipat, dan kecepatan tertingginya lebih dari dua kali lipat kecepatan rata-rata perenang gaya bebas 50m putra Olimpiade.
Video hiu putih besar yang digunakan sebagai perbandingan direkam pada tahun 2009 di lepas pantai Afrika Selatan.
Alasan pelanggaran yang dilakukan hiu penjemur belum dapat ditentukan, namun hal ini bisa jadi menandakan dominasi, penampilan kawin, mengkomunikasikan keberadaan mangsa kepada hiu penjemur lainnya, atau cara untuk menghilangkan parasit.
“Temuan ini tidak berarti bahwa hiu penjemur diam-diam merupakan predator ganas yang menyerang dengan kecepatan tinggi,” kata Dr Houghton. “Mereka masih merupakan raksasa lembut yang mengunyah zooplankton dengan gembira. Hal ini menunjukkan bahwa hiu-hiu ini memiliki lebih dari sekadar saringan renang besar yang kita kenal.”
Peserta lain dalam penelitian ini adalah Universitas Roehampton, Trinity College Dublin, Universitas Cape Town, Kelompok Studi Hiu Basking Irlandia, dan Institut Keanekaragaman Hayati Perairan Afrika Selatan.
Studi ini dipublikasikan di Biology Letters di sini.