BERITA SELAM
Penyelam memetakan bangkai kapal bersejarah di Carolina Utara
Hiu macan pasir di atas bangkai kapal USS Tarpon. (Gambar: Tane Casserley / NOAA)
Lokasi bangkai kapal dapat dikunjungi secara teratur oleh penyelam scuba namun tetap memerlukan penyelidikan arkeologi yang tepat, kata National Oceanic & Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat.
Menyusul berita kemarin tentang pemindaian eksperimental NOAA pada sekelompok bangkai kapal di lepas pantai Rhode Island, Kantor Suaka Laut Nasional organisasi tersebut telah merilis informasi tentang dua survei bawah air yang dilakukan lebih jauh ke selatan di pantai Atlantik AS musim panas ini, di lepas pantai North Carolina.
1 Desember 2018
Tepi Luar negara bagian ini dijuluki “Kuburan Atlantik” karena banyaknya bangkai kapal yang terjadi di sana, terutama selama WW2, dan merupakan lokasi dari Monitor National Marine Sanctuary, yang pada tahun 1975 menjadi kawasan perlindungan laut pertama di Amerika Serikat, yang diberi nama setelah kecelakaan Perang Saudara. Ekspedisi survei bangkai kapal merupakan bagian dari proposal untuk memperluas tempat perlindungan.
Kapal selam USS Tarpon dan kapal penumpang Proteus keduanya merupakan lokasi penyelaman yang populer di kawasan wisata ini, kata NOAA, terutama karena keduanya merupakan surga bagi kehidupan laut termasuk hiu, namun tidak ada bangkai kapal yang pernah didokumentasikan oleh para arkeolog maritim.
USS Tarpon dioperasikan di teater Pasifik sepanjang PD2 dalam waktu dua hari setelah serangan Pearl Harbor, menenggelamkan beberapa kapal Jepang dan menjadi kapal selam AS pertama yang menenggelamkan kapal perampok Jerman di Pasifik.
Kapal itu dinonaktifkan setelah perang untuk digunakan latihan, kemudian dijual sebagai barang bekas pada tahun 1956, tetapi sebelum dapat dipecah, tenggelam saat sedang ditarik di lepas pantai Cape Hatteras, hingga kedalamannya saat ini hanya lebih dari 40m.
Kapal mewah Proteus membawa penumpang di antaranya NY dan New Orleans sejak pergantian abad ke-20, dan terus melakukan hal serupa sepanjang PD1. Pada tanggal 8 Agustus 1918, dia sedang menuju utara dengan semua lampu dimatikan sesuai dengan protokol anti-kapal selam ketika dia bertabrakan dengan kapal tanker yang juga gelap. Cushing. Semua kecuali satu awak berhasil diselamatkan. Bangkai kapal itu terletak di kedalaman sekitar 35m.
Saat melakukan survei terhadap dua bangkai kapal bersejarah tersebut untuk pertama kalinya, para penyelam mendokumentasikan kondisi terkini mereka sementara para ahli biologi kelautan melakukan studi kepadatan satwa liar dan penghitungan jumlah ikan. Pemindaian sonar sinar tunggal dan multi-balok dilakukan dan digabungkan dengan foto-foto penyelam untuk membuat model fotogrametri Tarpon, yang bisa dilihat disini.
Ekspedisi ini didukung oleh East Carolina University, Pusat Nasional Ilmu Pengetahuan Laut Pesisir, Perikanan NOAA, dan Pusat Restorasi NOAA.