BERITA SELAM
Karang khatulistiwa memiliki peluang bertahan hidup terbaik
Gambar: Badan Kelautan / Survei Pemandangan Laut XL Catlin / Richard Vevers.
Tampaknya pilihan terakhir bagi penyelam scuba yang mencari terumbu karang yang sehat jika pemanasan laut terus berlanjut adalah perairan Khatulistiwa, yang mencakup negara-negara seperti Indonesia, Maladewa, dan Kenya.
Ilmuwan dari Institut Teknologi Florida dan Universitas California di Santa Barbara telah bekerja sama dengan organisasi ilmu pengetahuan warga yang berbasis di AS, Reef Check, untuk mempelajari data dari 3350 lokasi terumbu karang di 81 negara, yang dikumpulkan antara tahun 1998 dan 2017.
Mereka menemukan bahwa meskipun kenaikan suhu permukaan laut mendorong terjadinya pemutihan karang yang lebih sering dan intens di lautan tropis, terumbu karang yang berada di atau dekat Khatulistiwa, dimana keanekaragaman karangnya paling tinggi dan terdapat variabilitas suhu air yang tinggi, adalah yang paling sedikit terkena dampaknya.
27 April 2019
Kemungkinan pemutihan tertinggi terjadi di wilayah 15-20 derajat utara dan selatan Khatulistiwa, meskipun tingkat suhu di sana serupa dengan suhu di wilayah Khatulistiwa. Para peneliti tidak yakin mengapa hal ini terjadi, namun mereka menduga hal ini mungkin ada hubungannya dengan tingginya keanekaragaman spesies karang Khatulistiwa, termasuk jenis karang yang kurang rentan terhadap perubahan suhu atau lebih terbiasa dengan air hangat.
Survei juga mengungkapkan bahwa selama satu dekade terakhir, pemutihan karang terjadi pada suhu sekitar setengah derajat Celcius lebih tinggi dibandingkan dekade sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa populasi karang yang masih hidup beradaptasi untuk memiliki ambang batas termal yang lebih tinggi.
Hasil ini menggarisbawahi perlunya pemodelan global yang lebih baik mengenai dampak perubahan iklim, kata para peneliti.
Studi mereka diterbitkan di Alam Komunikasi .