BERITA SELAM
'Bom ikan' disalahkan karena tiga penyelam tewas
Penangkapan ikan dengan bahan peledak ilegal diduga menyebabkan kematian tiga penyelam scuba di Kalimantan Malaysia kemarin (5 Juli).
Awak kapal nelayan diburu oleh polisi karena dicurigai melakukan pembunuhan menyusul kematian dua penyelam Tiongkok yang berkunjung dan seorang penyelam lokal pengajar dekat pulau kecil Kalapuan di lepas pantai Semporna, menurut pers Malaysia.
Grafik pengajar diidentifikasi sebagai Zainal Abdu, 30 tahun, dan para turis tersebut bernama Zhao Zhong dan Xu Yingjie, keduanya berusia 26 tahun. Polisi menggambarkan para tersangka sebagai bajau, atau “gipsi laut”. Ada komunitas bajau di Kalapuan.
Seorang tukang perahu berusia 24 tahun dan seorang pemandu berusia 23 tahun yang tetap berada di kapal selam mengatakan kepada polisi bahwa mereka telah menurunkan para penyelam sekitar pukul 2.30, setelah memberi pengarahan kepada mereka untuk menuju dermaga terdekat.
6 Juli 2019
Mereka kemudian naik perahu untuk mengambil silinder segar, dan kembali ke lokasi penyelaman satu jam kemudian setelah para penyelam tidak muncul di dermaga.
Mereka melaporkan melihat gelembung-gelembung di permukaan dan sejumlah ikan mati, dan di air jernih mereka dapat melihat para penyelam tidak bergerak di dasar, pada kedalaman 6m. Penyelam lain dipanggil untuk membantu mereka.
Ketika jenazah para penyelam ditemukan, mereka dilaporkan tidak memiliki tanda kecuali milik mereka masker lensa retak. Pemeriksaan post-mortem sedang dilakukan.
Satu atau lebih perahu nelayan dikatakan berada di sekitar lokasi kejadian pada saat itu, meskipun para saksi di dua kapal selam lainnya yang berlabuh di dekat dermaga melaporkan tidak mendengar adanya ledakan. Tidak dilaporkan apakah penyelam tersebut menggunakan SMB.
Menyusul insiden fatal tersebut, Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Sabah Datuk Christina Liew menyerukan agar hukuman yang lebih berat dijatuhkan kepada siapa pun yang dinyatakan bersalah melakukan kegiatan pengeboman ikan, sebuah upaya yang sedang berlangsung. isu Di wilayah ini
Para pelaku dikatakan menggunakan bom ikan buatan sendiri yang terbuat dari campuran pupuk-parafin dalam kemasan botol.