BERITA SELAM
Nafsu berkelana ikan pari raksasa terungkap
Dr Ryan Daly melepaskan ikan selar raksasa yang diberi tanda. (Gambar: Clare Keating / SOSF)
Ikan selar raksasa Seychelles menarik perhatian publik ketika ditayangkan di televisi saat menyerang burung laut di Blue Planet II, namun sebagai spesies kunci dalam ekosistem laut kini perlu dilindungi, kata Save Our Seas Foundation. SOSF baru saja menghasilkan penelitian yang mengungkapkan bahwa ikan tersebut memiliki jangkauan yang lebih luas dari yang diperkirakan sebelumnya.
Para pemancing laut sangat menyukai ikan selar raksasa, yang dapat tumbuh hingga 1.7 m dan berat hingga 86 kg, dan Seychelles dipandang sebagai lokasi utama untuk menangkap ikan, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan keberlanjutannya.
SOSF yang berbasis di Jenewa berpartisipasi dalam inisiatif untuk menentukan 30% laut Seychelles mana yang harus menjadi 13 Kawasan Konservasi Laut yang baru-baru ini diusulkan oleh pemerintah.
Studi yang dilakukan oleh yayasan tersebut, yang dilakukan oleh Pusat Penelitian D'Arros, menunjukkan bahwa pembibitan ikan selar raksasa perlu dilestarikan untuk melindungi generasi berikutnya, dan bahwa wilayah yang sering dikunjungi oleh ikan selar dewasa lebih luas dibandingkan yang diduga dari penelitian sebelumnya di wilayah tropis. .
Ikan individu ditandai secara akustik pada tahun 2019 dan dilacak di seluruh kelompok Amirantes di pulau-pulau terluar Seychelles. Remaja tetap berada di dekat St Joseph Atoll tetapi menyebar lebih luas seiring pertumbuhan mereka sampai, setelah dewasa, mereka melintasi seluruh Bank Amirantes.
Orang dewasa yang bertubuh besar kadang-kadang menempuh jarak yang lebih jauh, mungkin karena kelaparan dan karena ukurannya membuat mereka lebih aman.
Bank Amirantes termasuk Atol St Joseph telah ditetapkan sebagai kawasan lindung “Zona 2”, di mana penangkapan ikan oleh kapal asing akan dilarang.
SOSF kini merekomendasikan agar semua penangkapan ikan selar raksasa selain penangkapan dan pelepasan harus dilarang di kawasan ini, dan tindakan perlindungan lebih lanjut harus dipertimbangkan untuk kawasan yang lebih luas. Studinya dipublikasikan dalam Seri Kemajuan Ekologi Kelautan.
17 April 2021
Sementara itu, SOSF menawarkan hibah bagi para ilmuwan, pegiat konservasi, dan pendidik yang lulus dalam lima tahun terakhir dan memiliki rencana untuk proyek penelitian dan pendidikan perlindungan hiu & pari yang inovatif pada tahun 2022. SOSF menyatakan bahwa mereka telah mendukung hampir 400 proyek serupa di lebih dari 80 negara untuk mencapai tujuan tersebut. tanggal.
Program “Hibah Kecil” didedikasikan untuk mendukung proyek berdurasi 12 bulan hingga 18 bulan, dan pendaftaran awal kini dibuka hingga 30 Juni 2021.
Temukan proyek sebelumnya di sini dan lengkapi formulirnya di sini.