Grafik Oseanik liveaboard mengalami kebakaran dahsyat saat beroperasi di Raja Ampat, Indonesia. Kebakaran yang terjadi sekitar tengah hari tanggal 1 Maret, dilaporkan bermula dari ruang mesin, dan mengharuskan tamu dan kru dievakuasi secepatnya.
“Api menyebar dengan cepat namun baik penumpang maupun awak kapal segera dievakuasi melalui tender ke desa Airborek,” lapor operator liveaboard Dive Indonesia. “Semua orang aman dan sehat.”
Sebuah speedboat dikirim untuk menjemput para tamu dan kru dan memindahkan mereka ke ibu kota daerah Sorong, sekitar 90 km dari pulau.
Di Sorong para tamu ditampung di sebuah hotel dan dibantu menyiapkan dokumentasi untuk penerbangan pulang mereka, menurut operator, yang mengkonfirmasi hari ini (5 Maret) bahwa mereka semua kini sudah kembali ke negara asal mereka.
Menyelam Indonesia telah menjalankan Ondine liveaboard sejak tahun 2001, dan menambahkan berbahan kayu Oseanik hingga kekuatannya pada tahun 2017. Kapal tersebut baru berusia lima tahun pada saat itu tetapi dilengkapi dengan tambahan ruang dek atas dan bawah untuk menampung hingga 12 penyelam, bersama dengan kapten, delapan awak, dan dua ahli selam.
“Kami semua berduka atas kehilangan orang yang kami cintai Oseanik, seorang pembuat mimpi sejati yang membuat banyak orang bahagia selama tujuh tahun dia bersama kami,” kata Dive Indonesia. “Dia akan selalu ada di hati kami.”
Sementara itu, rincian mengenai kebakaran yang baru-baru ini terjadi di kapal laut Laut Merah terus bermunculan Legenda Laut beroperasi di Hurghada, yang menyebabkan seorang penyelam wanita Jerman hilang dan sejumlah tamu mengungkapkan keprihatinan mereka tentang proses evakuasi. penyelam berharap untuk segera menerbitkan laporan tentang kejadian itu.
Juga di Divernet: Korban selamat berbicara setelah kebakaran kapal Laut Merah yang fatal