BERITA SELAM
Mauritius bernapas lega
Gambar: MTPA.
Kekhawatiran terburuk terhadap tujuan penyelaman di Samudera Hindia, Mauritius, telah hilang, menyusul upaya ekstensif untuk membersihkan tumpahan minyak yang disebabkan oleh kapal curah Jepang mv. Wakashio kandas di sana pada tanggal 25 Juli.
Pariwisata adalah pilar utama perekonomian Mauritius dan sudah terpukul oleh penutupan perbatasan akibat virus corona. Jadi Otoritas Promosi Pariwisata Mauritius (MTPA), yang baru saja mengeluarkan laporan positif mengenai insiden tersebut, tentu saja ingin meminimalkan dampak buruk dari tumpahan tersebut.
Laporan ini melaporkan bahwa kerusakan pada laguna, pantai, dan ekosistem di pulau tersebut masih terlokalisasi di wilayah tenggara, dengan tidak lebih dari 4% garis pantai terkena dampaknya dan operasi pembersihan dikatakan telah berjalan dengan baik.
Sebagian besar penyelaman scuba di Mauritius dilakukan lebih jauh ke utara pulau, tempat banyak resor berada, khususnya di lokasi penyelaman paling terkenal di barat laut yang terlindung,
Pihak berwenang Mauritius bekerja sama dengan sekitar 100 ahli dari seluruh dunia untuk mengatasi tumpahan tersebut, dan MTPA mengatakan bahwa tim penyelamat berhasil mengosongkan tumpahan tersebut. Wakashiotangki bahan bakar minyaknya yang berat, hanya menyisakan sedikit di ruang mesin. Minyak yang tumpah ke laguna tenggara telah dipindahkan dan dibuang di lokasi yang aman, katanya.
Grafik Wakashio membawa 4180 ton minyak ketika kandas di Pointe d'Esny, tetapi baru pada tanggal 6 Agustus diperkirakan 800 ton mulai bocor ke laut dan laguna dari satu tangki yang retak. Tumpahan lebih lanjut dapat dihentikan tiga hari kemudian setelah tim darurat memompa 500 ton minyak dari tangki tersebut.
Kapal tersebut kemudian pecah menjadi dua pada tanggal 15 Agustus, bagian belakang tetap berada di karang dan bagian depan akan ditarik. Tidak ada tumpahan lebih lanjut pada saat itu, kata MTPA,
19 Agustus 2020
Para sukarelawan hadir untuk mendukung upaya resmi dalam membendung penyebaran dan menghilangkan minyak yang tumpah di laguna, dan MTPA melaporkan “kemajuan signifikan” dalam beberapa hari terakhir. Secara total, 3184 ton minyak telah dipompa dari tangki, dan 884 ton limbah cair minyak serta 524 ton lumpur limbah padat dan puing-puing terkontaminasi telah dikumpulkan.
Pihak berwenang memperkirakan bahwa tumpahan minyak telah berdampak antara 6 dan 7.5 mil garis pantai, sehingga lebih dari 190 mil tidak terkena dampaknya.
“Laporan-laporan yang menggembirakan mengonfirmasi bahwa bahkan pantai-pantai utama di tenggara serta Taman Laut Blue Bay tidak terpengaruh,” kata pihak berwenang. “Pantai dan laguna di sebagian besar bagian selatan dan timur pulau serta di utara dan barat tidak terkena dampak.”