BERITA SELAM
Hilangnya O2 memberikan tekanan pada hiu
Hiu biru. (Gambar: Keith Hiscock)
Dengan berkurangnya jumlah oksigen terlarut dalam air laut, perubahan iklim membuat hiu biru menjadi lebih rentan terhadap penangkapan ikan dibandingkan sebelumnya.
Demikian temuan penelitian yang dilakukan oleh Marine Biological Association (MBA) Inggris dengan lembaga di Portugal dan Spanyol. Para ilmuwan menggambarkan proyek mereka sebagai proyek pertama yang menguji apakah perluasan Zona Minimum Oksigen (OMZ) di lautan mendorong hiu lebih dekat ke permukaan dan memudahkan mangsa perikanan.
De-oksigenasi laut yang disebabkan oleh iklim menyebabkan OMZ permanen yang biasanya berada di kedalaman antara 200-800 m meluas baik secara horizontal maupun vertikal. Hal ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap ikan-ikan besar yang membutuhkan oksigen tinggi seperti hiu pelagis, kata MBA, yang telah melaksanakan proyek lima tahun bernama Ocean Deoxyfish.
April lalu DIVERNET melaporkan bahwa Prof David Sims dari MBA dan Universitas Southampton telah mendapatkan hibah Uni Eropa sebesar 2.5 juta euro untuk mendukung proyek tersebut.
Para peneliti telah mempelajari dampak perluasan OMZ di Afrika barat terhadap hiu biru yang, sebagai hiu dengan populasi terluas di dunia, melakukan perjalanan melintasi seluruh cekungan lautan dan menyelam hingga kedalaman 1600 m. Individu-individu diberi tag satelit untuk mencatat kedalaman penyelaman maksimum mereka di OMZ dan wilayah sekitar Atlantik Utara.
“Dengan pelacakan satelit terhadap pergerakan dan perilaku menyelam hiu biru selama berbulan-bulan, kami dapat melihat mereka berpindah ke perairan permukaan untuk menghindari perairan yang lebih dalam dan kekurangan oksigen,” kata Prof Sims, yang ikut memimpin penelitian tersebut.
Tim juga melacak pergerakan kapal penangkap ikan menggunakan GPS.
“Kami menemukan bahwa OMZ di Afrika barat merupakan hotspot penangkapan ikan rawai dengan tangkapan hiu biru yang lebih tinggi, kemungkinan besar disebabkan oleh berkurangnya habitat di perairan permukaan,” lapor penulis pertama studi tersebut, Dr Marisa Vedor dari Universidade do Porto dan Lisboa.
25 Januari 2021
Hiu biru sangat rentan ditangkap oleh perikanan yang mencari nilai tinggi sirip, kata MBA.
Hiu pelagis ini merupakan 90% dari total tangkapan hiu pelagis yang dilaporkan di Atlantik dan, meskipun diklasifikasikan oleh IUCN sebagai Hampir Terancam Punah, spesies ini hanya mendapat sedikit pembatasan penangkapan di mana pun di dunia.
“Hasil penelitian kami menunjukkan perlunya langkah-langkah pengelolaan untuk memitigasi dampak de-oksigenasi laut terhadap tingkat tangkapan hiu, yang terlihat signifikan di perairan dalam yang rendah oksigen,” kata Prof Sims. “Kawasan perlindungan laut di sekitar OMZ mungkin diperlukan untuk melindungi hiu di masa depan karena lautan terus mengalami kekurangan oksigen”.