BERITA SELAM
Misteri Manta Hitam
Gambar: Stephanie Venables.
Mengapa beberapa manta berwarna hitam? Dan mengapa manta hitam tersebar tidak merata di seluruh dunia? Penelitian pertama mengenai pigmentasi hitam pada spesies laut menyimpulkan bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh proses evolusi acak seperti pergeseran genetik.
Melanisme, demikian sebutan efeknya, umum terjadi pada hewan darat namun jarang terjadi pada penghuni lautan. Hewan dengan pigmentasi lebih gelap pada kulit atau bulunya dikenal sebagai “morf warna”, dan di laut mantalah yang paling sering menunjukkan sifat ini – satu-satunya spesies pari atau hiu yang diketahui mengalami hal tersebut.
Mayoritas manta memiliki punggung berwarna abu-abu gelap dan sebagian besar bagian bawah berwarna putih, namun manta hitam hampir seluruhnya berwarna hitam kecuali adanya nyala api putih di bagian tengah di bagian bawah yang bentuk dan ukurannya bervariasi, sehingga memungkinkan pengamat untuk mengidentifikasi individu.
Para ilmuwan dari Marine Megafauna Foundation (MMF) dan universitas-universitas di Australia Barat, Papua, Udayana, Murdoch dan Macquarie berkolaborasi untuk menyelidiki melanisme pada manta raksasa (Mobula birostris) dan manta karang (Mobula alfredi) di Samudera Hindia dan Pasifik.
Mereka menggunakan MantaMatcher, database global berisi foto identifikasi dan catatan pertemuan yang dikumpulkan oleh para ilmuwan dengan bantuan penyelam scuba rekreasional.
Manta hitam ditemukan mencapai 40% populasi di beberapa lokasi, namun tidak ada di lokasi lain.
“Melanisme paling menonjol pada populasi pari manta karang di Raja Ampat (Papua Barat, Indonesia) (40%) dan pada populasi pari manta raksasa di Ekuador (16%), dan hal ini menarik mengingat jarak antara kedua wilayah ini,” kata penulis utama Stephanie Venables.
“Variasi frekuensi melanisme di berbagai lokasi menimbulkan pertanyaan mengapa melanisme tetap ada pada pari manta, dan mengapa hal ini lebih umum terjadi pada beberapa populasi dibandingkan populasi lainnya.”
29 Oktober 2019
Melanisme pada hewan darat telah dikaitkan dengan keunggulan kamuflase dan pengaturan suhu, namun penjelasan tersebut tampaknya tidak berlaku pada manta, terutama karena warnanya yang lebih gelap dapat membuat mereka lebih mudah terlihat oleh beberapa predator, seperti hiu besar atau orca.
“Meski kurang tersamar, kami menemukan bahwa predator tampaknya tidak lebih mengincar manta hitam dibandingkan manta berwarna normal, karena tingkat kelangsungan hidupnya sama,” kata Dr Andrea Marshall dari MMF.
Studi tersebut menemukan bukti bahwa melanisme dapat menyebar antar populasi manta raksasa yang bertetangga melalui aliran gen. Meski diturunkan dari generasi ke generasi, para ilmuwan belum mengidentifikasi gen yang bertanggung jawab pada pari manta.
Penelitian ini dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B.