Pemenang kompetisi seni pelajar internasional tahun 2022 Ilmu Tanpa Batas Tantangan telah diumumkan oleh Khaled bin Sultan Living Oceans Foundation (KSLOF) yang berbasis di Maryland, AS.
Kompetisi yang kini memasuki tahun ke-10 ini dirancang untuk melibatkan siswa dalam konservasi laut melalui seni. Untuk tahun 2022, siswa diminta untuk mengilustrasikan pendekatan “ridge-to-reef” dalam konservasi terumbu karang. Hal ini mencakup pengamatan seluruh daerah aliran sungai untuk melindungi karang dari ancaman lokal seperti polusi, limpasan air dan sedimentasi.
Baca juga: Siswa memvisualisasikan Kepunahan Keenam
Lebih dari 500 siswa sekolah dasar dan menengah dari hampir 50 negara mengirimkan foto mereka untuk dinilai dalam dua kategori berdasarkan usia.
Yeonjae Lee, siswa berusia 16 tahun dari Seoul di Korea Selatan, memenangkan tempat pertama dalam kategori 15-19an untuk Berakar di Samudera. Hal ini menggambarkan bagaimana penanaman pohon membantu menyediakan air bersih dan jernih yang dibutuhkan terumbu karang. Dia berkata bahwa kompetisi ini “membuat saya sadar bahwa tanpa pergi ke laut secara fisik, ada banyak cara yang bisa kita lakukan di darat.
“Akar pohon berperan sebagai penyangga hutan dan membantu mencegah masuknya polusi ke dalam air dengan menstabilkan sedimen,” ujarnya tentang karya seninya. “Penggambaran ayah dan anak yang menanam pohon muda mewakili masa depan yang penuh harapan dimana generasi sekarang dapat bergandengan tangan dengan generasi berikutnya untuk menyelamatkan laut.”
Juara kedua kategori diraih Salwa Putri, 16, asal Pasuruan, Indonesia ‘DARMAYA’ Warisan Kita, Alam Kita, dan Xixi Yu, juga 16 tahun, dari Union City, California berada di urutan ketiga dengan Saat Air Mengalir dari Punggung Bukit ke Karang.
Juara pertama kategori siswa usia 11-14 tahun diraih Amy Hyobin Pyo, 12, dari New Jersey. Terumbu Karang di Pangkuan Ibunya menggambarkan penggunaan pembibitan karang: “Saya menyukai ide ini dan ingin orang-orang mengetahui dan mendukungnya,” katanya.
Jeongwoo Lee, 14 dan juga dari New Jersey, menempati posisi kedua dalam kategori ini Satu Koneksi, sementara Twiggy Chen, 14, dari Richmond, BC di Kanada berada di urutan ketiga Area Perlindungan Laut.
Yayasan ini memberikan beasiswa hingga US$500 kepada setiap pemenang untuk membantu mereka mengejar minat mereka dalam bidang seni dan konservasi laut.
“Para siswa dan guru yang berpartisipasi dalam kompetisi ini terus membuat saya terkesan dengan semangat mereka yang nyata terhadap konservasi laut dan dorongan untuk membuat perbedaan,” kata direktur pendidikan KSLOF Amy Heemsoth. “Ini memberi saya harapan untuk masa depan lautan kita.” Siswa dan guru yang tertarik dengan kompetisi tahun depan bisa pelajari lebih lanjut dan terapkan di sini.
Juga di Divernet: Laporan Ilmuwan dari Garis Depan Krisis Karang