BERITA SELAM
Satu-satunya pulau samudera di Malaysia, Sipadan, dikenal sebagai salah satu lokasi menyelam terkemuka di dunia, dan menyelam di sana tunduk pada sistem kuota. Namun, Asosiasi Penyelam Profesional Semporna (SPDA) harus mengatasi klaim bahwa penyelam tidak terlatih diizinkan mengunjungi pulau tersebut sejak pembatasan dilonggarkan awal tahun ini.
Otoritas Taman Sabah meningkatkan jumlah izin menyelam harian di Sipadan sebesar 47% pada bulan Mei, dari 120 menjadi 176.
Baca juga: Klaim ciuman di bawah air berujung pada penangkapan penyelam
The New Straits Times mengangkat cerita ini setelah penyelam Kelly Gibbs mengeluh di halaman Facebook SPDA tentang “penyelam yang hampir tidak bisa berenang diseret oleh tank mereka oleh ahli selam” di lokasi South Point di Sipadan.
Dia memposting foto pemandangan bawah air, “diambil pada kedalaman sekitar 18m dengan arus deras yang mengubah arah dua kali”.
Gibbs mengatakan dia tidak mengira para penyelam tersebut pernah melakukan penyelaman Discover Scuba karena dia juga pernah melihat mereka di lokasi lain. Poster-poster lain menunjukkan bahwa para penyelam mungkin baru saja atau belum mendapat pelatihan yang memadai, sehingga para penyelam membimbing mereka untuk mengurangi risiko kerusakan karang.
Presiden SPDA Abdul Razak Ismail mengatakan bahwa tidak boleh ada sesi Discover Scuba bagi non-penyelam di Sipadan, dan penyelam yang memenuhi syarat harus melakukan check-dive sehari sebelum mengunjungi pulau tersebut.
Divemaster kemudian dapat “memilih lokasi yang sesuai berdasarkan kompetensi penyelam,” katanya kepada surat kabar tersebut, seraya menambahkan bahwa penyelam dengan kontrol daya apung yang buruk kemungkinan besar akan merusak kehidupan laut dan berisiko terkena arus Sipadan yang terkadang kuat.
Operator selam harus mempekerjakan ahli selam lokal, namun pemandu wisata juga harus diminta melakukan check-dive dan diberi pengarahan tentang kondisinya sebelum diizinkan membawa tamu ke Sipadan, kata presiden. Operator lebih memilih divemaster dari luar negeri karena biayanya lebih murah dibandingkan pemandu profesional lokal, tambahnya.