BERITA SELAM
Makhluk berbisa sedang bergerak
Menuju ke selatan: ubur-ubur kotak. (Gambar: Peter Southwood)
Meningkatnya suhu hangat dan keasaman laut dengan cepat meningkatkan prevalensi dan penyebaran hewan air beracun atau berbisa, menurut analisis baru mengenai spesies “berbahaya”.
Makhluk-makhluk yang kemungkinan besar akan mengubah wilayah jelajahnya seiring dengan meningkatnya suhu perairan dunia adalah ikan lionfish, bintang laut mahkota duri, dan ular laut, menurut laporan yang dibuat oleh para peneliti ilmiah AS.
11 November 2018
Yang paling memprihatinkan bagi pengguna air di Belahan Bumi Selatan adalah ubur-ubur, yang menurut kelompok ini kemungkinan besar akan bertambah baik dalam hal jangkauan maupun jumlah, karena spesies ini mencakup spesies seperti irukandji dan ubur-ubur kotak yang dapat menimbulkan luka fatal. Mereka diperkirakan akan bergerak lebih jauh ke selatan menuju wilayah yang lebih padat penduduknya di Australia.
Para peneliti memeriksa data yang ada mengenai dampak perubahan iklim terhadap makhluk-makhluk tersebut, serta melakukan berbagai studi pemodelan. Mereka menemukan bahwa meskipun berbagai spesies belum tentu menjadi lebih melimpah, mereka cenderung berpindah ke utara atau selatan karena perairan yang lebih dekat ke Khatulistiwa menjadi terlalu hangat bagi mereka.
Namun polanya tidak konsisten karena beberapa spesies akan mengalami kesulitan dalam migrasi tersebut.
Bintang laut mahkota duri telah menyebar ke selatan menuju Great Barrier Reef dan menyebabkan masalah tambahan bagi karang yang terkena dampak pemutihan akibat pemanasan laut.
Ikan landak juga diyakini berpindah ke wilayah baru, namun penulis laporan tersebut mengatakan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak perubahan iklim terhadap pergerakan hewan seperti ikan pari, ikan batu, dan gurita cincin biru.
Laporan yang bertajuk Environmental and Ecological Effects of Climate Change on Venomous Marine and Amphibious Species in the Wilderness, diterbitkan di Wilderness and Environmental Medicine.